Book Review : Dilan 1990 & Dilan 1991

by - May 13, 2016


Udah lama banget aku mau ngebahas tentang novel satu ini yang bikin aku jatuh cinta banget sejak halaman pertama aku baca buku ini. Mau ngeblog tapi ga sempet-sempet soalnya banyak banget yang pengen aku tulis di blog ini. Jadinya harus di jadwalin satu-satu.

Awal mula aku pengen beli buku ini tuh karena aku ngerasa udah lama banget aku ga baca novel. Novel terakhir yang aku baca itu karyanya Ilana Tan yang In a Blue Moon. Nah semenjak udah baca itu aku ga pernah lagi baca-baca novel. Lebih seringnya nonton.

Iseng deh aku browsing di google nyari novel romance yang udah ada dalam bentuk PDF, biar murah gitu kan ga perlu beli hehehe. Ketemulah file PDF novel ini dan aku baca. Awalnya agak ragu ya bacanya karena ada embel-embel "1990" kan takutnya ini novelnya selera orang tua gitu. Eh pas baca langsung keterusan!!! 
Karakter cowok yang bernama Dilan ini sendiri buat semua pembaca cewek jatuh cinta sama karakter ini. Lagi asik-asiknya baca nih, ehhhh taunya file PDFnya kaga full alias cuma 70%!!! Disitu aku kecewa banget karena ceritanya berhenti di cerita yang lagi klimaksnya. Aku browsing lagi nyari yang full dan hasilnya nihil. Engga ada. Dari situlah aku langsung beli bukunya di Gramedia.

Aku bakal ngasih sedikit cuplikan dari buku pertama yang judulnya "Dilan 1990".
“Kamu Milea, ya?”, tanya dia kemudian, mencoba membuat percakapan“Eh?” Aku tersentak. Kutoleh lagi dirinya, memastikan barangkali aku kenal, nyatanya tidak.Dia menatapku dan tersenyum.“Iya.”, kataku. Alasan utamaku menjawab adalah sekadar untuk bisa bersikap ramah“Boleh gak aku ramal?” dia nanya lagi“Ramal?”Aku langsung heran dengan pertanyaannya. Apa maksudnya? Kok, meramal? Kok, bukan kenalan? Aku tidak mengerti.“Iya,” katanya. “Aku ramal, nanti kita akan bertemu di kantin.”Dia pasti ngajak bercanda, tapi aku gak mau. Maksudku, aku tidak mau bercanda dengan orang yang belum kukenal. Asli, aku gak tahu siapa dia. Betul-betul gak tahu. Mungkin satu sekolah denganku, tapi aku belum mengenal semua siswa yang ada di sekolahku, termasuk dirinya. Harap maklum, aku hanya murid baru. Baru dua minggu.“Mau ikut?” dia nanya.Enak aja, belum kenal sudah ngajak semotor. Bagaimana bisa begitu mudah baginya? Aku tidak bisa mengerti!“Makasih,” jawabku tanpa menoleh kepadanya.“Oke,” katanya. “Suatu hari, kamu akan naik motorku. Percayalah.”Kupilih diam, karena gak tahu harus gimana.“Duluan, ya!” katanya kemudian.Kupakai bahasa wajah, untuk mengungkap kata “iya”.Habis itu, dia pergi, memacu motornya. 

---------------------------------------------------------------

Pada waktu kami sedang ngobrol, muncul seseorang yang bilang permisi, lalu masuk ke kelas. Nandan, Rani, dan Agus, tahu siapa dia. Orang itu namanya Piyan, siswa dari kelas 2 Fisika 1,datang memberi aku surat, katanya itu surat titipan dari kawannya, tapi dia tidak menyebut nama kawannya itu.Dengan sedikit rasa heran, setelah Piyan berlalu, kubaca surat itu:"Milea, ramalanku, kita akan ketemu di kantin, ternyata salah. Maaf. Tapi, aku mau meramal lagi: Besok, kita akan ketemu.”Habis itu aku langsung bisa tahu siapa gerangan pengirim surat. Ini pasti dia, orang yang tadi pagi naik motor dan bilang mau meramal.

Nah itu deh beberapa cuplikan bagian awalnya kalau mau baca yang lebih banyak lagi bisa langsung baca di blog ayah Pidi Baiq sang penulis novel.
Milea, cewek karakter pertama itu murid pindahan dari Jakarta yang pindah ke Bandung. Tiba-tiba aja ada cowok yang bernama Dilan yang mau ke dia. Yang membuat novel ini seru adalah percakapan yang diutarakan Dilan dan kekonyolan Dilan yang dia lakuin buat Milea. Pokoknya baca sendiri deh, panjang kalau di ceritain. Novel pertama berkisah tentang Milea dan Dilan saat masih PDKT sampai jadian.

Lalu ada novel keduanya berjudul "Dilan 1991". Ini tentang kisah mereka waktu udah pacaran sampai.... yahhh baca sendiri deh. Entar spoiler. Pokoknya dibuku kedua ini aku nangis terharu gitu. Kalian ga bakal nyesel deh baca buku ini. Aku aja udah kelar baca bukunya masih kebawa atmosfer sampe kepikiran terus. Apalagi pas aku tau kalau cerita ini dimabil dari kisah nyata!!!

Pokoknya recommended banget buat yang mau baca cerita romantis. Apalagi latar belakangnya ituloh di Bandung tahun 90an. Kebayang ga sih waktu itu belum ada teknologi canggih buat nelpon jadinya lebih romantis banget kalau pacaran hehehehe.

You May Also Like

1 Comments

  1. Yuk Gabung Bersama Kami Hanya di RoyalQQ

    Minimal Deposit Hanya Rp 15.000

    RoyalQQ juga membagikan BONUS TO 0.5% setiap hari nya

    Rasakan sensasi bermain bersama RoyalQQ

    LINK REGISTER : https://goo.gl/dQPyud

    ReplyDelete