Liburan Terakhir Sebelum Pandemi Corona pt.1
Dalam pikiran hampir semua orang mungkin tidak pernah terbesit kalau akan ada wabah penyakit menular dan mematikan yang membuat kita tidak bisa berinteraksi antara satu sama lain, setidaknya tidak terpikirkan di jaman modern ini. Berdiam diri dirumah selama kurang lebih 4 bulan, orang-orang sama sekali tidak bertemu teman diluar, tidak pergi sekolah, bekerja dirumah, bukannya ini semua adegan film-film yang bertema bencana alam yang selama ini aku tonton?
Ternyata ini terjadi di tahun 2020.
Awalnya mungkin terdengar tidak nyata karena belum terjadi di Indonesia. Saat di awal tahun, Indonesia mulai mengumumkan kasus pertama dan keduanya, setelah saat itu semua terjadi dan terasa nyata.
Berdiam diri dirumah benar-benar membuat semua orang bosan. Tidak disangka Desember 2019 menjadi liburan terakhirku sebelum akhirnya bersemedi dirumah berbulan-bulan. Aku pikir aku termasuk kedalam orang-orang beruntung yang bisa merasakan liburan terlebih dahulu.
Ini adalah ceritaku menempuh lebih dari 24 jam perjalanan menggunakan mobil untuk pertama kalinya.
Aku pikir perjalanan menuju Jambi dari Palembang menggunakan mobil adalah perjalanan darat terjauhku ternyata ini menjadi perjalanan darat terjauhku. Oh iya, aku berlibur ke Jogja!!! Ini pertama kalinya bisa kesana. I was excited that day hahaha... bukan hanya ke Jogja, tapi baru kali ini jalan jauh menggunakan mobil. Biasanya kalau sudah sangat jauh alternatifnya ya naik pesawat.
Berawal dari tidak adanya rencana untuk berlibur jauh membuat aku sekeluarga mempersiapkan barang bawaan secara mendadak dan terlalu banyak. Sepertinya aku yang kebanyakan membawa baju. Maklum aku tidak tau berapa pakaian yang harus dibawa waktu itu karena belum mengetahui dimana kami akan tinggal dan berapa lama liburan. Aku membawa banyak pakaian karena aku pikir tidak akan mencuci baju. Jadi, aku banyak mempersiapkan baju.
Berawal dari tidak adanya rencana untuk berlibur jauh membuat aku sekeluarga mempersiapkan barang bawaan secara mendadak dan terlalu banyak. Sepertinya aku yang kebanyakan membawa baju. Maklum aku tidak tau berapa pakaian yang harus dibawa waktu itu karena belum mengetahui dimana kami akan tinggal dan berapa lama liburan. Aku membawa banyak pakaian karena aku pikir tidak akan mencuci baju. Jadi, aku banyak mempersiapkan baju.
Mulai berangkat dari rumah jam 2 siang, aku tidak menyangka akan merasakan sensasi duduk yang sangat lama. Bersyukur karena Tol Palembang - Lampung sudah bisa digunakan sehingga waktu diperjalanan lebih singkat daripada sebelumnya yang mengharuskan orang untuk masuk ke kota Lampung terlebih dahulu untuk bisa menuju pelabuhan. Tidak ada yang spesial selama perjalanan dari Palembang menuju pelabuhan Bakauheni karena melalui jalan tol jadi tidak banyak yang bisa dilihat. Saat aku pergi, tidak banyak rest area saat itu karena jalan tol ini benar-benar masih baru. Jadi berusaha banget untuk engga terlalu banyak minum karena belum tau sejauh apa rest area selanjutnya.
Tiba di pelabuhan Bakauheni sudah hampir tengah malam atau sudah lewat tengah malam ya?
Antrian untuk masuk sangat panjang, maklum akhir tahun banyak yang pergi berlibur. Ini pertama kalinya aku naik kapal besar yang bisa dimasuki kendaraan. Apalagi mobilku diparkir di lantai atas kapal. Selama ini aku hanya merasakan naik kapal ferry untuk bisa ke Singapore atau Tanjung Pinang saja. Perkiraan waktu yang pas banget bisa naik kapal besar di malam hari. Udara malam yang sejuk...
Kira-kira sejam diperjalanan, kami tiba di pelabuhan merak. Kelebihan berlibur naik mobil, kami bisa melewati banyak kota yang ada di pulau Jawa. Mulai dari Banten, Cirebon, Jakarta, Semarang, Klaten dan banyak lagi sih kota yang kami lewati. Tiba di Jakarta sudah memasuki sholat subuh, Jadi kami berenti untuk sholat di Mesjid Istiqlal. Awalnya ditanya mau berenti di Monas dulu apa engga. Sekedar buat main atau istirahat disitu. Tapi aku sama adekku memilih untuk melanjutkan perjalanan saja.
Singkat cerita, kami tiba di Jogja sekitar jam 8-9 malam 💪💪💪
Ga bisa digambarin sih dengan tulisan gimana capeknya diperjalanan. Walaupun aku cuma duduk tapi badan berasa pegel semua. Real hero saat itu ya Ayahku yang full banget ngendarain mobil. Sebenarnya ada Ibuku yang bisa bawa mobil tapi Ibu ga berani bawa di jalan tol. Aku juga baru dapet SIM jadi tidak berani. Waktu itu Ayah bener-bener ngantuk banget pas di jalan malem-malem. Sudah nyetel lagu dengan volume paling besar, minum kopi, makan yang pedes biar bisa tetep melek tapi kantuk Ayahku udah ga bisa ditahan. Mau berenti di rest area juga masih jauh banget. Akhirnya mau tidak mau Ibuku membawa mobil sampai ke rest area terdekat.
Saat tiba di Jogja satu pikiran terlintas di pikiranku.
Apa masih bisa liburan kalau udah capek duluan gini? 😔
Tiba di pelabuhan Bakauheni sudah hampir tengah malam atau sudah lewat tengah malam ya?
Antrian untuk masuk sangat panjang, maklum akhir tahun banyak yang pergi berlibur. Ini pertama kalinya aku naik kapal besar yang bisa dimasuki kendaraan. Apalagi mobilku diparkir di lantai atas kapal. Selama ini aku hanya merasakan naik kapal ferry untuk bisa ke Singapore atau Tanjung Pinang saja. Perkiraan waktu yang pas banget bisa naik kapal besar di malam hari. Udara malam yang sejuk...
Kira-kira sejam diperjalanan, kami tiba di pelabuhan merak. Kelebihan berlibur naik mobil, kami bisa melewati banyak kota yang ada di pulau Jawa. Mulai dari Banten, Cirebon, Jakarta, Semarang, Klaten dan banyak lagi sih kota yang kami lewati. Tiba di Jakarta sudah memasuki sholat subuh, Jadi kami berenti untuk sholat di Mesjid Istiqlal. Awalnya ditanya mau berenti di Monas dulu apa engga. Sekedar buat main atau istirahat disitu. Tapi aku sama adekku memilih untuk melanjutkan perjalanan saja.
Singkat cerita, kami tiba di Jogja sekitar jam 8-9 malam 💪💪💪
Ga bisa digambarin sih dengan tulisan gimana capeknya diperjalanan. Walaupun aku cuma duduk tapi badan berasa pegel semua. Real hero saat itu ya Ayahku yang full banget ngendarain mobil. Sebenarnya ada Ibuku yang bisa bawa mobil tapi Ibu ga berani bawa di jalan tol. Aku juga baru dapet SIM jadi tidak berani. Waktu itu Ayah bener-bener ngantuk banget pas di jalan malem-malem. Sudah nyetel lagu dengan volume paling besar, minum kopi, makan yang pedes biar bisa tetep melek tapi kantuk Ayahku udah ga bisa ditahan. Mau berenti di rest area juga masih jauh banget. Akhirnya mau tidak mau Ibuku membawa mobil sampai ke rest area terdekat.
Saat tiba di Jogja satu pikiran terlintas di pikiranku.
Apa masih bisa liburan kalau udah capek duluan gini? 😔
2 Comments
coba pas itu aku lagi di jogja, pasti ngajak ketemu deh!!!!!!
ReplyDeleteIyaaa :(
Delete