Silence is No Longer Gold
Aku pikir dengan tetap diam itu membantu. Mungkin itu membantu sementara. Membantu pada awalnya saja. Aku pikir dengan diam, semua keadaan yang tidak kuinginkan akan mereda.
Aku bukan tipe orang yang akan dengan cepat membantah kalau ada seseorang yang berkata tidak benar tentangku. Aku ini tipe orang yang hanya diam bila ada orang yang berkata tidak benar tentangku. Aku membiarkan itu karena aku ingin mereka menyesal dalam keadaan sok taunya itu. Aku membiarkan agar aku bisa membuktikan langsung dengan tindakan kalau apa yg mereka katakan itu salah. Lagian untuk apa menyanggah panjang lebar kalau pada akhirnya orang itu tetap tidak yakin bahkan tidak peduli.
Orang dekat disekitarku sangat sering mengomeli hal tentang diriku padahal mereka tidak tau kalau semua yg mereka katakan itu salah. Mereka mengomeliku untuk melakukan ini-itu padahal aku sering melakukan yg mereka perintahkan, tapi tidak didepan mereka. Aku hanya membiarkan itu terus terjadi karena aku pikir itu hanya dapat membuat mereka capek.
Tapi semakin lama tindakan diamku ini hanya membuat mereka tambah berpikiran negatif bila melihatku. Mereka bahkan lupa kalau dulu aku pernah memberikan pengaruh positif. Bahkan sekarang sepertinya percuma menghentikan aksi diamku saat ini. Apa yg selama ini aku pendam, apa yang selama ini aku diamkan sudah terlalu banyak. Mungkin kalau sedikit saja mengatakan apa yang selama ini aku pendam, apa yang selama ini salah tentang perkataan mereka, Aku tidak bisa berhenti.
Aku takut mereka akan tersakiti kalau aku tidak diam. Aku takut kata-kataku ini terlalu tajam. Lebih baik aku terus diam saja, membiarkan mereka tetap menilai buruk terhadapku. Bukankah mengadu dengan tuhan itu lebih baik?
0 Comments