Give Back in Ramadan
by
Meisya
- May 27, 2017
Hari pertama puasa!
4 jam menuju berbuka puasa, aku mau berbagi cerita.
Jadi 2 hari yang lalu, aku sekeluarga berbelanja besar. Kami menuju toko grosir yang cukup besar yaitu Lotte Mart. Kami jarang sih kesana kecuali kalau bener-bener mau beli barang-barang dengan kuantitas besar. Rupanya ayahku ngajakin kesana buat beli barang-barang yang nantinya akan diberikan ke keluarga-keluarga dekat yg ada di kampung. Tidak terlalu banyak yang kami berikan tapi sangat bernilai maknanya yang bisa didapatkan dari situ.
Keesokan harinya kami berangkat pagi-pagi untuk sarapan yang terakhir kalinya sebelum puasa hehe. Kami memutuskan untuk mengisi perut dengan makan Martabak Har karena perjalanan cukup jauh sekitar satu jam lebih. Memang, tahun-tahun belakangan ini setelah pindah untuk tinggal di Palembang, kami cukup sering mengunjungi kerabat-kerabat. Dulu saat tinggal di Batam, kami jarang sekali pulang ke kampung. Pernah sempat hampir 5 tahun tidak ke Palembang. Jadinya aku dan adik-adikku kurang dekat dengan kerabat-kerabat disini. Setelah pindah kesini barulah kami lumayan sering untuk mudik.
Perjalanan kesana cukup seru, seperti biasanya. Banyak sekali hal-hal yang berbeda yang tidak dapat dilihat di kota. Orang-orang kampung bergotong royong membersihkan mesjid, ada yang mandi di sungai dan adanya pasar yang orang-orang disana biasa menyebutnya "Kalangan". Jadi kalangan itu di adakan (kalau ga salah) tiap minggu di tempat yang berbeda. Setiap oarang boleh menjajakan jualannya. Biasanya mereka berjualan di sepanjang pinggiran jalan besar. Jadi harus pelan-pelan kalau melewati kalangan. Waktu itu aku sempat menikmati suasana kalangan yg di adakan di pinggir jalan sekitar rumah saudara nenekku. Aku bisa liat orang-orang berbelanja dari atas rumah panggung. Ibuku juga ga ketinggalan berbelanja disitu hehe
Singkat cerita, setelah sampai di dusun, kami pertama kali mengunjungi nenekku. By the way, disini aku ngunjungin kampung ayahku ya. Disitu adekku dan aku packing barang-barang yang akan diberikan ke orang-orang disana. Karena waktu tidak memungkinkan untuk mengunjungi setiap rumah kerabat, jadi sebagian barang yang akan diberikan diletakkan dirumah nenekku. Jadi kerabat tinggal datang kerumah nenekku sekalian supaya banyak yg bekunjung kerumah nenek. Terus kami lanjut mengunjungi rumah-rumah kerabat disana, berbagi rezeki dan saling berbagi cerita.
Dari pengalaman itu, aku jadi tahu kalau maksud dari orang tuaku itu untuk mengajari aku dan adekku untuk tetap menjalin komunikasi dan tidak memutuskan tali silahturahmi khususnya antar keluarga. Aku disana juga jadi tau siapa-siapa aja saudara-saudara ku. Kadang-kadang sampai pusing saking banyaknya.
Kami belajar juga untuk memberikan sebagian rezeki kita karena disitu terdapat hak-hak orang lain. Tidak harus diberikan kepada anak yatim piatu, kita bisa memulai dari keluarga-keluarga terdekat. Tidak peduli berapa nilainya tapi maknanya yang harus diambil dari situ.
Selamat menjalankan ibadah puasa!
4 jam menuju berbuka puasa, aku mau berbagi cerita.
Jadi 2 hari yang lalu, aku sekeluarga berbelanja besar. Kami menuju toko grosir yang cukup besar yaitu Lotte Mart. Kami jarang sih kesana kecuali kalau bener-bener mau beli barang-barang dengan kuantitas besar. Rupanya ayahku ngajakin kesana buat beli barang-barang yang nantinya akan diberikan ke keluarga-keluarga dekat yg ada di kampung. Tidak terlalu banyak yang kami berikan tapi sangat bernilai maknanya yang bisa didapatkan dari situ.
Keesokan harinya kami berangkat pagi-pagi untuk sarapan yang terakhir kalinya sebelum puasa hehe. Kami memutuskan untuk mengisi perut dengan makan Martabak Har karena perjalanan cukup jauh sekitar satu jam lebih. Memang, tahun-tahun belakangan ini setelah pindah untuk tinggal di Palembang, kami cukup sering mengunjungi kerabat-kerabat. Dulu saat tinggal di Batam, kami jarang sekali pulang ke kampung. Pernah sempat hampir 5 tahun tidak ke Palembang. Jadinya aku dan adik-adikku kurang dekat dengan kerabat-kerabat disini. Setelah pindah kesini barulah kami lumayan sering untuk mudik.
Perjalanan kesana cukup seru, seperti biasanya. Banyak sekali hal-hal yang berbeda yang tidak dapat dilihat di kota. Orang-orang kampung bergotong royong membersihkan mesjid, ada yang mandi di sungai dan adanya pasar yang orang-orang disana biasa menyebutnya "Kalangan". Jadi kalangan itu di adakan (kalau ga salah) tiap minggu di tempat yang berbeda. Setiap oarang boleh menjajakan jualannya. Biasanya mereka berjualan di sepanjang pinggiran jalan besar. Jadi harus pelan-pelan kalau melewati kalangan. Waktu itu aku sempat menikmati suasana kalangan yg di adakan di pinggir jalan sekitar rumah saudara nenekku. Aku bisa liat orang-orang berbelanja dari atas rumah panggung. Ibuku juga ga ketinggalan berbelanja disitu hehe
Singkat cerita, setelah sampai di dusun, kami pertama kali mengunjungi nenekku. By the way, disini aku ngunjungin kampung ayahku ya. Disitu adekku dan aku packing barang-barang yang akan diberikan ke orang-orang disana. Karena waktu tidak memungkinkan untuk mengunjungi setiap rumah kerabat, jadi sebagian barang yang akan diberikan diletakkan dirumah nenekku. Jadi kerabat tinggal datang kerumah nenekku sekalian supaya banyak yg bekunjung kerumah nenek. Terus kami lanjut mengunjungi rumah-rumah kerabat disana, berbagi rezeki dan saling berbagi cerita.
Dari pengalaman itu, aku jadi tahu kalau maksud dari orang tuaku itu untuk mengajari aku dan adekku untuk tetap menjalin komunikasi dan tidak memutuskan tali silahturahmi khususnya antar keluarga. Aku disana juga jadi tau siapa-siapa aja saudara-saudara ku. Kadang-kadang sampai pusing saking banyaknya.
Kami belajar juga untuk memberikan sebagian rezeki kita karena disitu terdapat hak-hak orang lain. Tidak harus diberikan kepada anak yatim piatu, kita bisa memulai dari keluarga-keluarga terdekat. Tidak peduli berapa nilainya tapi maknanya yang harus diambil dari situ.
Selamat menjalankan ibadah puasa!