Book Review : Jingga Untuk Matahari - Esti Kinasih
by
Meisya
- March 26, 2017
Kali ini aku mau ngasih review tentang buku keluaran teenlit yang udah lama banget aku tunggu. Sekitar empat tahunan aku nunggu. Akhirnya di tahun ini keluar. Itu pun aku tau dari temenku yang kebetulan nyinggung soal buku ini. Ini buku ke tiga bejudul Jingga untuk Matahari karya Esti Kinasih. Dua buku sebelumnya berjudul Jingga dan Senja dan Jingga dalam Elegi.
Aku engga ngebahas tentang buku sebelumnya, aku bakal fokus ke buku ketiganya kali ini. Dulu kecantol baca buku serial Jingga ini karena waktu baca buku pertama itu bikin aku penasaran dan greget gitu bacanya. Jujur buku yang aku baca bukan buku yang aku beli sendiri alias minjem punya temen dulu. Sekarang...
masih minjem juga hehe. Karena dari awal engga punya bukunya jadi males mau beli kalau engga punya dari buku pertama. Penantian empat tahun ini -eh, kayaknya sekitar segitu- terbayar dengan perasaan yang terbagi-bagi.
Pertama, misteri-misteri yang dulu sempet tertutup dibuku satu dan kedua tentang Ari dan Ata terkuak sudah. Dibuku ini juga mereka dipertemukan. Bukan karya Esti Kinasih kalau sepasang kembar ini, dipertemukan tapi engga ada konflik apa-apa. Malahan karena mereka bertemu inilah muncul konflik-konflik baru. Buku ini menurutku lebih menceritakan kisah keluarga Ari dan Ata. Kalau dibuku sebelumnya lebih menunjukkan kisah Tari yang menjadi sosok bulan-bulanan Ari, Angga dan Vero.
Kesan kedua, mungkin karena aku ini seorang yang hopeless romantic jadi awalnya nya aku expect bakal ada cinta segi berapa gitu. Memang ada sih tapi tidak terlalu kelihatan. Aku gak mau spoiler nih, buat yang belum baca bukunya bisa dibaca sendiri. Jadinya di diri aku sendiri sempet nemuin timenya aku bosen bacanya.
Ketiga, bukunya lebih tebel dari buku-buku sebelumnya. Dulu yang sempet ngira buku ini bakal jadi trilogi rupanya salah. Masih ada sambungannya lagi nih bukunya. Jadi endingnya gantung banget.
Keempat, Gejolak emosi antara saudara dan keluarga lebih terasa disini. Kerasa banget yang namanya "anak kembar itu punya ikatan kuat" itu. Ari yang dulunya digambarkan dengan sosok yang badboy dan tangguh, dibuku ini keluar deh sifat lembut dan penyayangnya Ari. Ata, saudara kembar Ari, digambarkan sebaliknya.
Over all bagus kok bukunya, lebih diceritain dan dijabarkan mendetail banget. Rasa penasaran yang dulu hilang, digantikan rasa penasaran yang baru! Harus dibaca nih buat para pecinta cerita Tari, Ari dan Ata. Khususnya yang udah baca dari zaman smp sampe sekarang kuliah masih setia nunggu 😉